Lewat Pengabdian Masyarakat, Dosen Ini Ungkap Potensi Sejarah dan Budaya di Batin XXIV Batanghari

img 20230908 wa0026
img 20230908 wa0026

Jambi – Dosen Prodi Ilmu Sejarah, Fakultas FKIP, Universitas Jambi mengungkapkan sejumlah potensi sejarah dan budaya di Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari.

Potensi sejarah dan budaya ini dibeberkan lewat program pengabdian kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

Kecamatan Batin XXIV yang memiliki 15 desa dan 2 kelurahan ternyata banyak menyimpan potensi sejarah, budaya dan alam.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Fatonah S, S, M. I. Kom mengatakan, beberapa potensi sejarah yang ia dapat di Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari itu diantaranya, monumen Tugu Juang dan rumah tua pada masa Belanda.

“Rumah tua itu sampai saat ini masih ada. Bahkan, rumah tua itu dibubung rumahnya ada simbol Wilhelmina. Rumah itu dibangun pada tahun 1933 lalu. Kemudian untuk Tugu Juang, itu merupakan bukti perjuangan dan perlawanan Sub Territorium Djambi (STD) melawan pasukan Belanda pada tahun 1949,” kata Fatonah.

Selain potensi sejarah, potensi budaya dan alam yang ada di Kecamatan Batin XXIV tersebut. Potensi budaya dan alam itu berupa Rumah Adat Jenang Moeh Noeh, Danau Ugo dan Masjid Jami’ Al – Mukarromah.

“Rumah adat Jenang Moeh Noeh merupakan rumah tua dengan arsitektur khas Melayu yang terletak di pinggir anak sungai Batanghari di Desa Mata Gual, Kecamatan Batin XXIV. Rumah ini pun didirikan oleh Moeh Noeh pada tahun 1915. Moeh Noeh asli orang Jawa (Jogjakarta) yang datang ke Jambi memakai kapal dan perahu hingga ke Desa Mata Gual. Lalu untuk sejarah singkat danau Ugo, danau ini merupakan danau yang pernah menjadi tempat persembunyian Sultan Thaha bersama temannya saat dikejar oleh kawanan Belanda. Nama danau Ugo pun diambil dari seorang masyarakat yang bernama Barbanugo. Kala itu, Barbanugo menembak seekor gajah di dekat danau tersebut,” sebutnya.

“Sedangkan Masjid Jami’ Al – Mukarromah saat ini menjadi Icon di Kecamatan Batin XXIV sendiri. Masjid ini didirikan oleh putra derah Batin XXIV yakni Drs H Hasip Kalimuddin Syam MM,” tambahnya.

Fatonah pun berharap, sejumlah sejarah dan budaya di Kecamatan Batin XXIV dapat diperhatikan oleh pemerintah. Kata dia, agar potensi sejarah, budaya dan alam disini bisa berkembang serta dikenal oleh masyarakat Jambi khususnya.

“Kita berharap sejarah yang ada disini bisa dikenal luas oleh masyarakat. Jika ini berkembang, maka perekonomian masyarakat setempat bisa meningkat,” ujarnya.

img 20230908 wa0027

Tak hanya itu, Ketua Prodi Ilmu Sejarah, Abdurahman menyampaikan, jalur Sungai Batanghari juga merupakan potensi Batin XXIV yang tidak bisa diabaikan. Kenapa, Batin XXIV memiliki potensi yang besar.

“Kecamatan ini bisa bekerja sama dengan para investor untuk mengembangkan potensi wisata,” sebutnya.

Sementara itu, Camat Batin XXIV Rinto Saputra, SE menyampaikan, terima kasih kepada para dosen yang tergabung pada tim pengabdian masyarakat atas kehadirannya di kecamatan ini.

Ia menyebut, para dosen ini dapat membantu untuk memajukan potensi-potensi sejarah dan wisata yang ada di Kecamatan Batin XXIV tersebut.

“Harapan kami kedepannya Kecamatan Batin XXIV ini jauh lebih baik lagi. Dan kami harap Kecamatan Batin XXIV ini dapat dikenal oleh  masyarakat luas khususnya Jambi,” katanya.

Pada pengabdian masyarakat kali ini, ada lima dosen dari Prodi Ilmu Sejarah, Universitas Jambi yang mengikuti program tersebut.

Lima dosen itu terdiri dari Fatonah, Abd Rahman, S. Pd, M.A, Nelly Indrayani, Zulfa Saumia dan Richad Saputra.(uda)

KLIK DI SINI : BACA BERITA JAMBI SERU DI GOOGLE NEWS 

Pos terkait